Fungsi IF atau yang juga bisa diartikan “jika”, digunakan untuk mengecek suatu kondisi. Apabila kondisi terpenuhi maka fungsi akan mengambil suatu nilai, dan sebaliknya apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi maka akan diambil nilai yang lain. dengan kata lain, fungsi IF disebut fungsi syarat. Jika suatu nilai mempunyai syarat dan dapat bernilai benar apabila syarat terpenuhi serta bernilai salah jika syarat tidak terpenuhi.
Sintaks Dasar Fungsi Rumus IF
IF(logical_test_value,value_if_true,value_if_false)
Keterangan:
- logical_test_value : kondisi logika atau syarat yang akan mengembalikan nilai benar atau salah.
Misalnya: A2>B2, A2<=B2, dll.a
- value_if_true : nilai yang diberikan apabila kondisi di atas benar
- value_if_false : nilai yang diberikan apabila kondisi di atas salah
Berikut adalah contoh penggunaanya:
1. iF tunggal
Misalnya dalam kasus penentuan apakah seorang siswa lulus ulangan TIK atau tidak
keterangan:
Jika nilai lebih dari 78 maka siswa tersebut dinyatakan lulus, dan jika kurang dari 78 maka remidi.
Sesuai dengan syarat maka masukan rumus: =IF(C4<78;''REMIDI'';'LULUS'')
Setelah itu, tekan enter dan lakukan auto fill. Berikut adalah hasilnya:
2. IF majemuk
Syarat atau kondisi pada rumus ini adalah lebih dari dua, dimana hasil pertama, kedua, ketiga dan seterusnya akan sesuai dengan syarat tersebut, sedangkan syarat terakhir tidak sesuai dengan syaratnya. Berikut adalah rumusnya: =IF(KONDISI,”NILAI BENAR1”, IF(KONDISI2,”NILAI BENAR2”,”NILAI SALAH”)
Kita bisa mengambil contoh kasus diatas dengan menambah lagi syaratnya
keterangan:
a. nilai kurang dari 74 ''GAGAL''
b. nilai 74 sampai kurang dari 78 maka ''REMIDI''
c. nilai lebih dari 78 maka ''LULUS''
sesuai dengan syarat, masukan rumus berikut : =IF(C4<74;"GAGAL";IF(C4<=78;"REMIDI";"LULUS"))
Setelah itu, tekan enter dan lakukan auto fill. Berikut adalah hasilnya :
Ya itu sedikit info mengenai fungi IF yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar